Tuesday, June 10, 2008

Amal Shaleh

Mohon maaf masih dalam proses finishing postingan

Bersuci / Berwudhu

Apabila kita hendak melaksanakan sholat, maka terlebih dahulu kita harus berwudhu/mensucikan diri dari hadas kecil, sebagaimana yang Allah perintahkan kepada kita dengan ayat-ayat dalam firman-NYA :

Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan sholat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai pada siku (tanganmu), dan sapulah kepalamu dan (basuhlah) kakimu sampai pada kedua mata kakimu, dan jika kamu junub (atau berhadas besar), maka bersucilah kamu (mandilah), dan jika kamu dalam keadaan sakit atau kamu dalam perjalanan atau kamu kembali dari tempat buang air atau kamu menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air (untuk bersuci), maka bertayamumlah kamu dengan debu tanah yang bersih, lalu sapulah mukamu dan tanganmu dengan debu tanah itu. Allah tidak menghendaki untuk menyulitkan kamu, akan tetapi Allah hendak membersihkan kamu (atau mensucikan kamu), dan hendak menyempurnakan ni'mat-NYA atas kamu supaya kamu bersyukur. (Q.S.5:6)

Dan ingatlah akan ni'mat Allah atasmu dan perjanjian-NYA, yang dengannya itu Dia janjikan kepadamu, ketika kamu mengatakan : "Kami dengar dan kami t'ati". Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui isi hati (mu). (Q.S.5:7)

Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang-orang yang menegakkan (kebenaran) karena Allah serta menjadi saksi terhadap (perbuatan manusia) dengan adil. Dan janganlah kebencianmu kepada suatu kaum itu dapat membuatmu (jadi) berdosa karena tidak berlaku adil. Berlaku adillah kamu (karena) adil itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S.5:8)

Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, bagi mereka ampunan dan pahala yang besar. (Q.S.5:9)

Dan orang-orang yang mengingkarinya dan mereka mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni neraka. (Q.S.5:10)

Itulah yang telah Allah perintahkan kepada kita, supaya kita bersuci dengan air yang bersih apabila kita hendak mengerjakan sholat, dan bila kita berhadas besar maka mandilah kita terlebih dahulu sebelum kita bersuci/berwudhu untuk melakukan sholat, dan bila kita dalam keadaan sakit atau kita dalam perjalanan atau kita kembali dari tempat buang air atau kita menyentuh perempuan, kemudian kita tidak memperoleh air untuk bersuci, maka bertayamumlah kita dengan debu tanah yang bersih, kemudian sapulah muka dan tangan kita dengan debu tanah yang bersih itu tersebut. Adapun yang demikian itu karena Allah tidak menghendaki untuk menyulitkan kita, melainkan Allah hendak membersihkan kita atau mensucikan kita, dan yang demikian itu karena Allah hendak menyempurnakan ni'mat-NYA atas kita supaya kita bersyukur kepada-NYA.

Jangan Mempersekutukan Allah !

Allah telah memperingatkan kepada kita , supaya kita menyembah kepada Allah Tuhan yang telah menciptakan kita dan orang-orang yang sebelum kita, dan supaya kita bertaqwa dengan mengerjakan perintah Allah dengan mengikuti petunjuk-NYA. Dan janganlah kita mempersamakan Allah dengan ciptaan-NYA.

Wahai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu, supaya kamu bertaqwa (kepada Allah dengan mengerjakan perintah-NYA itu). (Q.S.2:21)

Dia-lah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap(nya), dan Dia turunkan air (hujan) dari langit, lalu dengannya itu Dia keluarkan buah-buahan sebagai rizki untukmu, maka (yang demikian itu) janganlah kamu jadikan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui (bahwa ciptaan-NYA itu tidaklah sama dengan-NYA. (Q.S.2:22)

(Ingat !) sesungguhnya Allah tidak mengampuni (dosa) orang-orang yang mempersekutukan Allah dengan (sesuatu dalam penyembahannya) dan Allah akan mengampuni (segala dosa) selain (dosa) yang demikian kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barang sipa yang mempersekutukan Allah dengan (sesuatu dalam penyembahannya), maka sesungguhnya ia telah melakukan dosa yang besar. (Q.S.4:48)

Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang membersihkan dirinya (dari mempersekutukan Allah dengan sesuatu dalam penyembahannya) ? Bahkan (sebenarnya) Allah-lah yang membersihkan kepada siapa yang Dia kehendaki, dan sedikitpun mereka tidak dianiaya. (Q.S.4:49)

Perhatikanlah, bagaimana mereka mengada-adakan kedustaan kepada Allah (dalam penyembahannya) ?, dan cukuplah (perbuatan) nya itu menjadi dosa yang nyata. (Q.S.4:50)

Sesungguhnya Aku adalah Allah, tidak ada Tuhan kecuali Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah sholat untuk (menyembah-Ku) dengan mengingat-Ku. (Q.S.20:14)

Dan (Dia melihat) gerak-gerikmu dalam bersujud, (maka ketika itu kepada siapakah kamu menyembah?). (Q.S.26:219)

Sungguh Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (apa yang kamu sembah ketika bersujud). (Q.S.26:220)

Katakanlah : "Mengapa kamu menyembah sesuatu selain Allah yang tidak kuasa memberi mudharot kepadamu dan tidak (pula) memberi manfa'at? "Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". (Q.S.5:76)

Maka bersujudlah (kamu) kepada Allah dan sembahlah (Dia). (Q.S.53:62)

Wahai orang-orang yang beriman, rukulah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan kerjakanlah kebaikan (supaya kamu beruntung). (Q.S.22:77)

Sesungguhnya orang-orang yang di sisi Tuhanmu, mereka tidak menyombongkan diri dari beribadat kepada-NYA, dan mereka selalu mensucikan dari (mempersekutukan Allah dengan sesuatu), dan hanya kepada Allah-lah mereka bersujud (menyembah kepada-NYA). (Q.S.7:206)

Itulah yang telah Allah tunjukan kepada kita dari perintah-NYA, supaya kita mendirikan sholat untuk menyembah Allah dengan mengingat kepada_NYA, maka itu sembahlah Allah dengan bersujud menyembah kepada-NYA, karena sungguh tidak ada Tuhan yang hak kita sembah kecuali Allah Tuhan yang telah menciptakan kita.

Dengan melihat uraian ayat-ayat di atas tentu kita harus bertanya-tanya kepada diri kita masing-masing untuk berintrospeksi diri (muhasabah). Apakah kita telah berbuat yang demikian? khususnya dalam perihal penyembahan (saat mendirikan sholat). Karena tidak sedikit orang ketika sedang melaksanakan sholat (menyembah Allah) namun hatinya mendua. Yang demikian termasuk orang yang tidak beruntung, maka bersegeralah bertaubat dan berusahalah untuk meluruskan hati kita kepada Allah (yang disembah), agar termasuk menjadi orang yang beruntung.


Monday, June 2, 2008

Menegakkan Kebenaran & Keadilan Karena Allah SWT

Sesungguhnya Allah menyuruh kita agar selalu menegakkan keadilan dan kebenaran karena Allah dengan menjadi saksi terhadap perbuatan manusia dalam mengerjakan perintah Allah, yaitu apakah mereka mengerjakan perintah Allah itu benar sebagaimana apa yang telah Allah tunjukkan kepada kita dengan melalui ayat-ayat NYA ???

Kebenaran :
Pada dasarnya Allah telah memberi petunjuk kepada kita dengan Al-Qur'an yang tidak ada keraguan didalamnya sebagai petunjuk untuk mengerjakan segala perintah-NYA. Dan yang demikian itu karena Allah tidaklah menyuruh manusia agar mereka mengabdi kepada Allah dengan mengerjakan segala perintah-NYA, melainkan itu dengan memberikan petunjuknya, supaya mereka dapat mengerjakan perintah Allah dengan sebagaimana apa yang Allah kehendaki dari perintah-NYA itu, dan supaya mereka tidak kesalahan dalam mengerjakan perintah-NYA.

Maka saksikanlah oleh kita perbuatan manusia itu, walaupun itu terhadap perbuatan kita sendiri, atau terhadap perbuatan ibu-bapak kita dan kaum kerabat kita, dan jika ia kaya atau miskin, maka Allah lebih mengetahui terhadap perbuatan keduanya dan demikian pula terhadap perbuatan kita, maka janganlah kita mengikuti hawa nafsu kita sendiri dalam menyaksikan perbuatannya itu, supaya kita dapat berbuat adil dalam menegakkan kebenaran, yaitu apabila diantara kita ada yang mengerjakan perintah Allah itu salah tidak sebagaimana apa yang telah Allah tunjukan kepada kita dengan melalui ayat-ayat NYA, maka yang demikian itu kitapun ikut menyalahkan terhadap perbuatannya dengan mengatakan SALAH. Dan apabila diantara kita ada yang mengerjakan perintah Allah itu benar sebagaimana apa yang telah Allah tunjukan kepada kita dengan melalui ayat-ayat NYA, maka yang demikian itu kitapun ikut pula membenarkan terhadap perbuatannya dengan mengatakan BENAR.

Dan janganlah kita memutarbalikkan perbuatan kita sendiri, setelah kita menyaksikan bahwa perbuatan kita itu ada yang salah, yaitu memutarbalikkan dengan menganggap benar terhadap perbuatan kita yang salah, seandainya perbuatan kita ada yang salah dalam mengerjakan perintah Allah, dan jangan pula kita menganggap salah terhadap perbuatan kita yang benar, apabila perbuatan kita ada yang benar dalam mengerjakan perintah-NYA itu. Karena yang demikian itu kita hanya menipu diri kita sendiri setelah kita menyaksikan bahwa apa yang telah kita kerjakan dari perintah-NYA itu ada yang salah, atau ada yang benar sebagaimana yang telah Allah tunjukan kepada kita dengan melalui ayat-ayat NYA, dan jangan pula kita menentang kebenaran yang telah Allah turunkan kepada kita dengan melalui Al-Qur'an, karena sesungguhnya Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kita kerjakan. Dan jangan pula kita membantah kebenaran dengan tidak mau berbuat yang benar dalam mengerjakan perintah Allah, yaitu sebagaimana yang Allah terangkan kepada kita pada ayat-ayat dalam firman NYA:

(Yaitu) sebagaimana Tuhanmu menyuruh kamu supaya kamu pergi dari rumahmu dengan (membawa) kebenaran, dan sungguh segolongan dari orang-orang yang beriman itu mereka ada yang tidak menyukai (kebenaran). (Q.S.8:5)

Mereka membantah kamu dalam kebenaran sesudah (kebenaran itu) nyata, (yang bantahannya itu) seakan-akan mereka dihalau kepada kematian, padahal mereka melihat (bahwa yang mereka bantah itu kebenaran dari Tuhanmu). (Q.S.8:6)

Itulah yang telah Allah terangkan kepada kita, bahwa Allah menyuruh kita supaya kita pergi dari rumah kita dengan membawa kebenaran, untuk membenarkan apa yang telah ada bersama kita dalam urusan mengerjakan perintah Allah.

Keadilan
Kita harus berlaku adil serta benar dalam mengerjakan suatu perintah. Maka dari itu berlaku adilah kita kepada Allah dalam mengerjakan perintah-NYA, yaitu sebagaimana yang Allah perintahkan kepada kita dalam ayat-ayat firman-NYA:

Katakanlah: "Tuhanku menyuruh berbuat adil, (maka) luruskanlah mukamu disetiap (sholat) dengan bersujud (menyembah kepada-NYA), dan berdo'alah kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatanmu kepada-NYA, sebagaimana Dia mulai menciptakan kamu yang kamu akan dikembalikan kepada-NYA. (Q.S.7:29)

Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar, dan itu (lakukanlah dalam) sholat, dan sesungguhnya (sholat itu) sungguh berat, kecuali orang-orang yang khusyu. (Q.S.2:45)

(Yaitu) orang-orang yang meyakini, sesungguhnya mereka (sholat) hendak menemui Tuhannya, dan (yang demikian itu) sesungguhnya mereka kembali (menghadap) kepada-NYA. (Q.S.2:46)

itulah yang telah Allah perintahkan kepada kita supaya kita berlaku adil kepada Allah dalam mengerjakan perintah-NYA, dan yang demikian itu bahwa Allah minta keadilan kepada kita dalam mengerjakan segala perintah-NYA, baik itu dalam melakukan sholat maupun dalam mengerjakan perintah Allah yang lainnya. Maka apabila kita hendak melakukan sholat luruskanlah wajah kita kepada Allah dengan bersujud menyembah kepada-NYA, dan berdo'alah kita kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kita kepada perintah-NYA, sebagaimana Allah mulai menciptakan kita yang kita akan dikembalikan kepada-NYA.

Dan mohonlah pertolongan kepada Allah dengan sabar, dan itu lakukanlah dalam sholat, dan sesungguhnya sholat itu sungguh berat bagi kita, kecuali kita khusyu serta sungguh-sungguh mengusahakannya, dan meyakini bahwa sesungguhnya kita sholat hendak menemui Allah,dan yang demikian itu sesungguhnya kita kembali menghadap kepada Allah, sebagaimana Allah mulai menciptakan kita yang kita akan dikembalikan kepada-NYA.

Friday, May 30, 2008

Al-Qur'an Sebagai Petunjuk

Al-Qur'an Sebagai Petunjuk dalam Mengerjakan Perintah Allah, Al-Qur'an itu petunjuk Allah untuk orang-orang yang bertaqwa kepada Allah dengan mengerjakan segala perintah-NYA.
Sebagaimana yang telah Allah terangkan kepada kita di dalam ayat-ayat firman-NYA :

Alif Lam Mim. (Q.S.2:1)

Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan didalamnya, (sebagai) petunjuk untuk orang-orang yang bertaqwa (kepada Allah dengan mengerjakan segala perintah-NYA). (Q.S.2:2)

(Mereka itu) orang-orang yang beriman kepada yang ghaib, dan mereka mendirikan sholat dan menafkahkan sebagian rizki yang telah Kami berikan kepada mereka. (Q.S.2:3)

Dan (mereka) orang-orang yang beriman kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepadamu, dan kepada kitab-kitab yang diturunkan sebelummu, dan mereka yakin kepada (kehidupan) hari akhirat. (Q.S.2:4)

Mereka itulah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah yang beruntung. (Q.S.2:5)

Sesungguhnya orang-orang kafir sama saja atas mereka, apakah kamu peringatkan mereka atau kamu tidak peringatkan mereka, mereka tidak akan beriman. (Q.S.2:6)

Allah mengunci mati hati mereka dan menutup pendengaran mereka dan penglihatan mereka, dan bagi mereka azab yang sangat berat. (Q.S.2:7)

Dan sesungguhnya (di akhirat) benar-benar Al-Qur'an akan (menjadi bahan) penyesalan atas orang-orang kafir itu. (Q.S.2:7)